2016

Sabtu, 10 Desember 2016

Trend Sistem Teknologi Informasi Saat Ini & Trend Untuk Masa Mendatang: E-Commerce


Electronic Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara online.

Sementara itu Kalakota dan Whinston mendefinisikan E-Commerce dari beberapa perspektif, yaitu:

  1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman informasi, produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi lainnya;
  2. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis dan work flow;
  3. Dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang; dan
  4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online lainnya.

Selanjutnya Yuan Gao dalam Encyclopedia of Information Science and Technology (2005), menyatakan E-Commerce adalah penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transksaksi komersial. Kemudian di website E-Commerce Net, E-Commerce didefinisikan sebagai kegiatan menjual barang dagangan dan/atau jasa melalui internet. Seluruh komponen yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service, produk yang tersedia, cara pembayaran, jaminan atas produk yang dijual, cara promosi dan sebagainya.

Seluruh definisi yang dijelaskan di atas pada dasarnya memiliki kesamaan yang mencakup komponen transaksi (pembeli, penjual, barang, jasa dan informasi), subyek dan obyek yang terlibat, serta media yang digunakan (dalam hal ini adalah internet).

Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Dengan menghubungkan jaringan komputer perusahaan dengan internet, perusahaan dapat menjalin hubungan bisnis dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga istilah E-Commerce pun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di internet.

Dengan menggunakan teknologi informasi, E-Commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. Penggunaan E-Commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam bersaing.

Tipe dan macam- macam Aplikasi:

Email
Email adalah aplikasi yang memungkinkan seseorang mengirimkan surat elektronik ke orang lain yang berada di lokasi yang berjauhan dengannya, dengan syarat keduanya memiliki koneksi ke internet. Diperkirakan lebih dari 100 juta orang telah memiliki alamat e-mail, dan setiap bulan lebih 1 terabyte (TB) telah melintasi jaringan internet. Agar seseorang bisa memiliki alamat surat internet (e-mail) maka dia harus mendaftarkan diri pada satu penyedia layanan, baik secara offline maupun secara online. Alamat surat elektronik biasanya dalam format: user@penyedia, cotohnya: asus_design@yahoo.co.id atau 8kreasi@gmail.com. Surat-surat yang dikirim ke seseorang akan ditampung pada suatu server (mail server) di komputer penyedia layanan, kemudian secara otomatis di-download ketika user membuka kotak suratnya (mailbox) pada saat koneksi ke internet.

File Transfer
File Transfer adalah aplikasi yang memungkinkan seseorang men-transfer file data-nya dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan internet. Misalnya mengambil file dari suatu lokasi (download) atau mengirim file kesuatu lokasi (upload). Suatu protokol internet yaitu FTP (file transfer protocol) melayani proses pemindahan ini. File-file besar biasanya dikompress dulu sebelum disediakan dalam suatu FTP server, dalam format zip, tar.gz, atau hqx.

Bulletin Board
Bulletin Board System (BBS) adalah layanan bulletin online yang dibagi menurut bidang ilmu pengetahuan, atau bidang-bidang minat lainnya. Network News dan Usenet News adalah dua contoh BBS yang menyajikan lebih dari 6000 bidang minat. Bidang ilmu pengetahuan atau bidang minat dibagi dalam beberapa kategori, antara lain sbb:
• com bidang Komputer, termasuk teknologi jaringan LAN
• biz bidang bisnis
• K12 bidang pendidikan dasar dan menengah
• rec bidang rekreasi
• sci bidang sains (biologi, kimia, fisika)
• soc bidang sosial

Online Banking
Beberapa bank kini menyajikan layanan online melalui internet, di mana nasabah dapat mendapatkan informasi tentang berbagai urusan perbankan, dan juga bisa untuk memeriksa rekening tanpa perlu ke bank. Masalah utama adalah masalah keamanan data, di mana rekening seseorang bisa dibobol, dsb.

Radio Broadcasting
Berbagai stasiun radio menyebarkan siaran-nya melalui internet sehingga pendengar tidak memerlukan antena khusus untuk menangkap siaran radio favorit-nya. Teknologi audio streaming digunakan untuk menyalurkan suara ke internet, walaupun reliabilitas-nya kurang, mengingat teknologi streaming adalah teknologi packet-switching, sehingga bisa terjadi penundaan waktu yang menyebabkan suara terputus-putus, bahkan beberapa paket suara mungkin hilang dalam media transmisi. Tetapi karena pada umumnya siaran radio internet ini gratis, maka para pendengar biasanya cukup maklum dengan kondisi siarannya.

Video Broadcasting
Seperti pada siaran radio, maka beberapa stasiun TV juga memiliki situs di internet untuk menyebarluaskan siaran-nya. Di samping itu, aplikasi seperti netmeeting, CU-SeeMe yang menyajikan video-conferencing melalui internet juga kini sudah bisa digunakan oleh banyak orang. Namun seperti pada Radio Broadcasting maka kualitas siaran TV juga tidak terlalu bagus.

Internet Telephony
Telepon internet dikenal juga sebagai iPhone, NetPhone, atau VOIP (Voice Over Internet Protocol), adalah usaha untuk melakukan koneksi telepon melalu internet. Keuntungan Voip adalah kemungkinan biaya murah untuk telepon jarak jauh (interlokal), bahkan bisa gratis bila dilakukan oleh dua orang yang terhubung ke internet, kemudian menggunakan microphone dan speaker yang ada pada komputernya untuk melakukan percakapan. Kelemahan-nya adalah kualitas suara yang mungkin buruk akibat rintangan dalam jaringan internet yang sibuk. Perusahan telepon seperti Telkom di Indonesia melarang voip untuk dijadikan bisnis perorangan, karena bisnis komunikasi hanya bisa dilakukan oleh perusahaan komunikasi.

Chatting
Chatting adalah aplikasi yang digemari banyak orang terutama anak muda, karena memberi layanan berkomunikasi antar teman melalui internet (Internet Relay Chatting / IRC). Komunikasi yang dilakukan pada umumnya komunikasi teks, di mana dua orang yang sedang chatting akan berbalas-balasan kalimat pendek yang diketik pada layar monitor.

World Wide Web
World Wide Web (WWW), lebih populer dengan istilah Web, merupakan aplikasi internet yang paling digemari oleh pengguna internet. Web mula-mula diperkenalkan oleh Tim-Berners-Lee pada tahun 1992 di CERN, laboratorium Fisika Partikel Eropa yang berlokasi di Jenewa, Swiss, dan setelah populer kemudian diambil alih pengembangannya oleh W3C (World Wide Web Consortium). Marc Andressen merancang sebuah perangkat lunak untuk menampilkan halaman Web yang diciptakan oleh Tim-Berners Lee, yang dinamakan sebagai web-browser. Web menjadi populer karena kemampuannya menyajikan objek multimedia pada halaman tampilan-nya, sehingga bisa dijadikan sebagai sumber informasi yang memuat teks, gambar, suara, citra, dan video, yang diatur oleh program HTML (Hyper Text Markup Language). Hypertext dapat membentuk hyperlink yang memungkinkan seseorang berpindah dari satu tayangan Web ke tayangan Web lainnya. Setiap organisasi kini memiliki situs Web (Website), dengan alamat tertentu yang bisa diakses oleh sebuah browser (seperti Internet Explorer, NetScape, atau Opera).

Minggu, 06 November 2016

Kepemimpinan


Motivasi internal ditentukan oleh orang itu sendiri dan didasarkan atas kebutuhan dan keinginannya. Motivasi eksternal dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti gaji, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, penghargaan, kenaikan pangkat dan sebagainya. Bagaimana seorang manajer mengendalikan faktor-faktor tersebut dan memotivasi pekerja-pekerjanya menentukan seberapa jauh efektif tidaknya dia sebagai seorang pemimpin.


PENTINGNYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi mungkin menjadi renggang (lemah). Keadaan ini menimbulkan situasi dimana perseorangan bekerja untuk mencapai tujan pribadinya, sementaa itu keselruhan organisasi menjadi tidak efisien, dalam pencapaian sasaran-sasarannya.

Oleh karena itu, kepemimpinan sangat diperlukakan bila suat organisasi ingin sukses. Jadi, organisasi perusahaan yang berhasil memiliki satu sifat umum yang menyebabkan organisasi tersebut dapat dibedakan dengan organisasi yang tidak berhasil. Sifat dan ciri umum tersebut adalah kepemimpinan yang efektif.


TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN

Latar Belakang dan Studi-Studi Klasik Kepemimpinan

Kesuksesan dan kegagalan suatu organisasi selalu dihubungkan dengan kepemimpinan, namun sebenarnya kepemimpinan itu sendiri masih merupakan suatu konsep yang sulit diterangkan atau sebuah "kotak hitam" yang sangat indah. Banyak penelitian dan studi yang telah dilakukan untuk mengungkapkannya, 3 terpenting diantaranya adalah :
1. Studi Lippit dan White
2. Studi Ohio State
3. Studi Early Michigan
Ketiga studi tersebut merupakan studi terpenting tentang kepemimpinan dalam mempelajari perilaku organisasi.

Teori Sifat Kepemimpinan

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan mulai dengan memusatkan perhatian para pemimpin itu sendiri. Teori-teori sifat (trait theories) mengemukakan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat. Teori ini sering disebut juga "great-man", lebuh lanjut dinyatakan bahwa seseorang itu dilahirkan dengan membawa atau tidak membawa ciri-ciri atau sifat-sifat yang diperlukan bagi seorang pemimpin, atau dengan kata lain, individu yang telah lahir telah membawa ciri-ciri tertentu yang memungkinkan dia dapat menjadi seorang pemimpin.

Kepemimpinan adalah suatu fungsi kualitas seorang individu, bukan fungsi situasi, teknologi, atau dukungan masyarakat. Hal ini mengandung pengertiaan dasar bahwa peneltitian-penelitian dasar kepemimpinan selalu condong menyatakan bahwa individu merupakan sumber kegiatan-kegiatannya.

Keith Davis mengikhtisarkan ada 4 ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi :
1. Kecerdasan (intellegence)
2. Kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas (social maturitu and breadth)
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4. Sikap-sikap hubungan manusiawi
Teori Kelompok

Teori kelompok dalam kepemimpinan (group theory of leadership) dikembangkan atas dasar ilmu psikologi sosial. Teori ini menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan-tujuan kelompok harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya. Kepemimpinan itu merupakan suatu proses pertukaran antara pemimpin dan pengikutnya, yang juga melibatkan konsep sosiologi tentang peranan yang diharapkan kedua belah pihak.

Teori Situsional (Contingency)

Pendekatan sifat dan maupun kelompok terbukti tidak memadai untuk mengungkap teori kepemimpinan yang menyeluruh, perhatian dialihkan pada aspek-aspek situasional kemungkinan. Fred Fiedler telah mengajukan sebuah model dasar situasional bagi efektifitas kepemimpinan, yang dikenal sebagai contingency model of leadership effectiveness. Model ini menjelaskan hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi yang menyenangkan dan menguntungkan. Situasi-situasi tersebut digambarkan oleh Fiedler dalam 3 dimensi empirik, yaitu :
1. Hubungan pimpinan anggota
2. tingkat dalam struktur tugas
3. posisi kekuasaan pemimpin yang didapatkan melalui wewenang formal
Penemuan Fiedler menunjukkan bahwa dalam situasi yang sangat menguntungkan atau sangat tidak menguntungkan, tipe pemimpin yang berorientasi pada tugas atau pekerjaan adalah sangat efektif. Tetapi bila situasi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan hanya moderat (terletak pada range tengah), tipe pemimpin hubungan manusiawi atau yang toleran dan lunak akan sangat efektif.

Teori Path-Goal

Telah diakui secara luas bahwa teori kepemimpinan dikembangkan dengan mempergunakan kerangka dasar teori motivasi. Teori Path-Goal ini menganalisa pengaruh (dampak) kepemimpinan (terutama perilaku pemimpin) terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Teori ini memasukkan 4 tipe atau gaya pokok perilaku pemimpin, yaitu :
1. Kepemimpinan direktif. Di sini tidak ada partisipasi oleh bawahan (pemimpin yang otokratis).
2. Kepemimpinan suportif. Pemimpin yang selalu bersedia menjelaskan, sebagai teman, mudah didekati dan menunjukkan diri sebagai orang sejati bagi bawahan.
3. Kepemimpinan partisipatif. Pemimpin meminta dan menggunakan saran-saran bawahan, tetapi masih membuat keputusan.
4. Kepemimpinan orientasi-prestasi. Pemimpin mengajukan tantangan-tantangan dengan tujuan yang menarik bagi bawahan dan merangsang bawahan untuk mencapai tujuan tersebut serta melaksanakannya dengan baik.
Jadi, gaya-gaya kepemimpian ini dapat dipergunakan oleh pemimpin yang sama dalam berbagai situasi yang berbeda. Baik model Fiedler maupun teori Path-Goal memasukkan 3 variabel penting dalam kepemimpinan, yaitu : pemimpin, kelompok dan situasi.

Kepemimpinan sebagai Sistem Pengaruh

Model sistem pengaruh ini dapat memperjelas betapa kompleksnya teori kepemimpinan modern. Pemimpin mempengaruhi kelompok dan situasi. Kelompok mempengaruhi pemimpin dan situasi. Situasi mempengaruhi pemimpin dan kelompok. Jadi, tiap-tiap subsistem mempengaruhi dan dipengaruhi oleh subsistem yang lain.


GAYA-GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya. Secara relatif ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda, yaitu otokratis, demokratis atau partisipatif, dan laissez-faire, yang semuanya pasti mempunyai kelemahan-kelemahan dan keuntungan.

Perbedaan gaya kepemimpina dalam organisasi akan mempunyai pemgaruh yang berbeda pula pada partisipasi individu dan perilaku kelompok. Kepemimpinan otokratis lebih banyak menghadapi masalah pemberian perintah kepada bawahan. kepemimpinan demokratis cenderung mengikuti pertukaran pendapat antara orang-orang yang terlibat. Dalam kepemimpinan laissez-faire, pemimpin memberikan kepemimpinannya jika diminta.

Implikasi-implikasi Gaya dari Berbagai Studi Klasik dan Teori-teori Modern

Studi Hawthorne diinteprestasikan dalam istilah-istilah gaya pengawasan, dan Teori X dari Douglas McGregor mencerminkan gaya otokratis dan Teori Y nya menunjukkan gaya kepemimpinan humanistik. Studi Ohio State mengidentifikasikan perhatian (tipe gaya suportif) dan struktur pengambilan inisiatif (tipe gaya direktif) yang menjadi fungsi-fungsi kepemimpinan utama.

Gaya-gaya Managerial Grid

Salah satu pendekatan yang sangat populer untuk mengidentifikasikan berbagai gaya kepemimpinan para manajer praktisi adalah penggunaan "managerial grid" yang dikemukakan oleh Robert R. Blake dan Jane S. Mouton.

Model Tiga Dimensional Reddin

Jaringan Blake dam Mouton mengidentifikasikan gaya seorang manajer, tetapi tidak secara langsung berkaitan dengan efektifitas. William J. Reddin, telah menambahkan dimensi ketiga atau efektifitas pada modelnya. Di samping memasukkan dimensi efektifitasnya, dia juga mempertimbangkan damapak situasional pada gaya yangs sesuai. Hal penting yang dikemukakan Reddin adalah bahwa setiap gaya tersebut dapat efektif atau tidak efektif tergantung pada situasi.

Gaya-gaya Efektif
1. Eksekutif (execuitive). Gaya ini memberikan perhatian besar baik terhadap tugas maupun karyawan.
2. Pembangun (developer). Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap karyawan dan minimum terhadap tugas.
3. Otokrat penuh kebajikan (benevolent autokrat). Gaya ini memberikan perhatian maksimum pada tugas dan minimum pada karyawan.
4. Birokrat (bureaucrat). Gaya ini memberikan perhatian minimun baik pada tugas maupun karyawan.

Gaya-gaya Tidak Efektif
1. Kompromis (compromiser). Gaya ini memberikan prhatian besar baik tehadap tugas maupun karyawan dalam suatu situasi yang hanya memerlukan penekanan pada salah satunya.
2. Misionaris (missionary). Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap karyawan dan perhatian minimum terhadap tugas dimana perilaku tersebut tidak cocok.
3. Otokrat (autocrat). Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap tugas dan perhatian minimum terhadap karyawan dimana perilaku seperti itu tidak tepat.
4. Pelarian (deserter). Gaya ini memberikan perhatian minimum terhadap tugas dan karyawan dalam suatu situasi dimana perilaku seperti itu tidak sesuai.

Empat Sistem Manajemen Likert
1. Sistem 1 : Otokratik Eksploatif. Manajer mengambil semua keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dan memrintahkan dan biasanya mengeksploitasi bawahan untuk melaksanakannya.
2. Sistem 2 : Otokratik penuh kebajikan. Manajer tetap menentukan perintah-perintah kerja, tetapi bawahan diberi keleluasaan (fleksibiltas dalam pelaksanaannya dengan suatu cara paternalistik.
3. Sistem 3 : Partisipatif. Manajer menggunakan gaya konsultatif. Manajer ini meminta dan menerima partisipatif dari bawahan tetapi menahan hak untuk membuat keputusan final.
4. Sistem 4 : Demokratik. Manajer memberikan berbagai pengarahan kepada bawahan tetapi memberikan kesempatan partisipasi total dan keputusan dibuat atas dasar konsesus dan prinsip mayoritas.

Kebutuhan Fleksibilitas Gaya Kepemimpinan

Manajer dapat mulai dengan memperkirakan sistem nilai dirinya dan menentukan gaya kepemimpinan umum yang dirasa cocok. Kemudian, dia menentukan dimana gaya kepemimpinan yang paling sesuai dan dimana hal ini akan membutuhakn perubahan agar lebih efektif. Setelah dia mencapai hal ini, dia membutuhkan praktek untuk melengkapi proses pendekatam fleksibel ini.

Selasa, 25 Oktober 2016

Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.

Pengambilan keputusan mengandung arti pemilihan altematif terbaik dari sejumlah Alternatif yang tersedia. Teori-teori pengambilan keputusan bersangkut paut dengan masalah bagaimana pilihan-pilihan semacam itu dibuat.

Pengertian:

a. Keputusan
Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan suatu alternatif dari beberapa alternatif.

b. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk di tindak lanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah.

c. Teori Pengambilan Keputusan
Teori-teori atau teknik-teknik atau pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam suatu proses pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan sebagai suatu bentuk pemecahan masalah mempunyai / memiliki fungsi dan tujuan. Fungsi & tujuan pengambilan keputusan tersebut :

Fungsi Pengambilan Keputusan :

  1. Pangkal permulaan dari semua aktifitas manusia yang sadar dan terarah.
  2. Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut-paut dengan hari depan masa yang akan datang, dimana efeknya / pengaruhnya berlangsung cukup lama.


Tujuan Pengambilan Keputusan :
1. Tujuan Yang Bersifat Tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah lain.

2. Tujuan Yang Bersifat Ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan menyangkut lebih dari satu masalah, artinya keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua (atau lebih) masalah yang bersifat kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.

Unsur-unsur / komponen-komponen pengambilan keputusan :

  1. Tujuan dari pengambilan keputusan
  2. Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah
  3. Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya / di luar jangkauan manusia
  4. Sarana / alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan keputusan.


Menurut George .R. Terry ada beberapa hal yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan:
1. Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan  yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif

2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.

3. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.

4. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik.

5. Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.


Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai berikut:

  • Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
  • Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
  • Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.
  • Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
  • Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal.

Dalam pengambilan keputusan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya :

a. Posisi / kedudukan
Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut.
  • Letak posisi
  • Tingkatan posisi 

b. Masalah
Masalah atau problem adalah apa yang menjadi penghalang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.

c. Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.
Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut :
  • Faktor-faktor yang konstan
  • Faktor-faktor yang tidak konstan

d. Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya.

e. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective.


Perbedaan pengambilan keputusan yang dilakukan secara ilmiah dengan pengambilan keputusan yang dilakukan tidak ilmiah :

Pengambilan keputusan secara ilmiah mengartikan bahwa keputusan yang diambil dan dijadikan sebagai hasil, guna pemecahan masalah telah melalui pemikiran secara rasional dimana keputusan yang diambil masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang digunakan untuk pengambilan keputusan tersebut dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengerti cara yang digunakan untuk mendapatkan keputusan tersebut. selain itu, pengambilan keputusan secara ilmiah juga menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Sehingga keputusan yang dihasilkan secara ilmiah dapat menjamin keputusan tersebut layak digunakan untuk pemecahan masalah.

Sedangkan keputusan tidak dengan ilmiah biasanya keputusan yang dihasilkan hanya berdasar pada intuisi atau kejadian di masa yang lalu yang dijadikan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan sehingga terkadang keputusan yang dihasilkan kurang relevan dengan kejadian yang sesungguhnya.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengambilan_keputusan
http://indahrestuanjani.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-pengambilan-keputusan.html
http://hendriansdiamond.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-pengambilan-keputusan.html

Minggu, 23 Oktober 2016

Profesi System Analyst & Consultant IT


Sistem Analis adalah salah satu bidang keahlian pada dunia komputer yang berbasis teknologi. Dibutuhkan keahlian dalam bidang ini agar menjawab apa yang menjadi permasalahan dalam dunia Komputer yang semakin canggih. Inilah salah satu dari kedua bidang ini.

1. Analis Sistem

Analis sistem adalah seseorang yang bertanggung jawab atas penelitian, perencanaan, pengkoordinasian, dan merekomendasikan pemilihan perangkat keras dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi bisnis atau perusahaan. Analis sistem memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengembangan sistem. Seorang analis sistem harus memiliki setidaknya empat keahlian:

  • analisis
  • teknis
  • manajerial
  • interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain).

Kemampuan analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami perilaku organisasi beserta fungsi-fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan terbaik serta menganalisis penyelesaian permasalahan. Keahlian teknis akan membantu seorang analis sistem untuk memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi. Seorang analis sistem harus mampu untuk bekerja dengan berbagai jenis bahasa pemrograman, sistem operasi, serta perangkat keras yang digunakan.

Keahlian manajerial akan membantu seorang analis sistem mengelola proyek, sumber daya, risiko, dan perubahan. Keahlian interpersonal akan membantu analis sistem dalam berinteraksi dengan pengguna akhir sebagaimana halnya dengan analis, programer, dan profesi sistem lainnya.

Analis sistem bisa pula menjadi perantara atau penghubung antara perusahaan penjual perangkat lunak dengan organisasi tempat ia bekerja, dan bertanggung jawab atas analisis biaya pengembangan, usulan desain dan pengembangan, serta menentukan rentang waktu yang diperlukan. Analis sistem bertanggung jawab pula atas studi kelayakan atas sistem komputer sebelum membuat satu usulan kepada pihak manajemen perusahaan.

Pada dasarnya seorang analis sistem melakukan hal-hal berikut:

  • Berinteraksi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan mereka
  • Berinteraksi dengan desainer untuk mengemukakan antarmuka yang diinginkan atas suatu perangkat lunak
  • Berinteraksi ataupun memandu programer dalam proses pengembangan sistem agar tetap berada pada jalurnya
  • Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau data sesungguhnya untuk membantu para penguji
  • Mengimplementasikan sistem baru
  • Menyiapkan dokumentasi berkualitas


2. Konsultan IT

Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa nasihat ahli dalam bidang keahliannya, misalnya akutansi, lingkungan, biologi, hukum, komputer  dan lain-lain. Perbedaan antara seorang konsultan dengan ahli 'biasa' adalah sang konsultan bukan merupakan karyawan di perusahaan sang klien, melainkan seseorang yang menjalankan usahanya sendiri atau bekerja di sebuah firma konsultasi, serta berurusan dengan berbagai klien dalam satu waktu.

Mereka menangani permasalahan bisnis yang kental dengan isu-isu teknis dari sistem/teknologi informasi. Mereka bertanggung jawab mulai dari proses analisis, desain, hingga impelementasi sistem, untuk memastikan solusi tersebut align dengan proses bisnis mereka.

Layanannya meliputi:

Layanan Konsultasi yang diberikan jasa konsultan IT:

  1. Desain new system
  2. Audit system
  3. Problem Seputar Hardware
  4. Problem Seputar Software
  5. Building Custom Software & System
  6. Problem Solve pada existing system
  7. Optimizing existing system

Layanan Networking, Produk Networking ini terdiri atas:
- Netwo
rk Building fiber Optic, Wirelless
- Network Maintenance

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Analis_sistem
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsultan 

Selasa, 11 Oktober 2016

TeamWork


Pengertian Teamwork
Penyelenggaraan teamwork dilakukan karena pada saat ini tekanan persaingan semakin meningkat, para ahli menyatakan bahwa keberhasilan organisasi akan semakin bergantung pada teamwork daripada bergantung pada individu-individu yang menonjol. Konsep tim maknanya terletak pada ekspresi yang menggambarkan munculnya sinergi pada orang-orang yang mengikatkan diri dalam kelompok yang disebut dengan tim.

Tracy (2006) menyatakan bahwa teamwork merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi. Teamwork dapat meningkatkan kerja sama dan komunikasi di dalam dan di antara bagianbagian perusahaan. Biasanya teamwork beranggotakan orang-orang yang memiliki perbedaan keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Pernyataan di atas diperkuat Dewi (2007) kerja tim (teamwork) adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus diorganisasi dan dikelola dengan baik. Tim beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian yang berbeda-beda dan dikoordinasikan untuk bekerja sama dengan pimpinan. Terjadi saling ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau menyelesaikan sebuah tugas. Dengan melakukan teamwork diharapkan hasilnya melebihi jika dikerjakan secara perorangan.

Stephen dan Timothy (2008) menyatakan teamwork adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Teamwork menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja perindividu di suatu organisasi ataupun suatu perusahaan.

Teori yang dikemukakan oleh Stephen dan Timothy (2008) senada dengan teori tim yang efektif yang dikemukakan oleh Smither, Houston, McIntire (1996). Manurut Smither, Houston, McIntire (1996), tim yang efektif adalah sebuah tim yang memungkinkan anggotanya untuk bisa menghasilkan penyelesaian tugas yang lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan hasil kerja perorangan karena hasil kerjanya merupakan hasil dari kontribusi anggota-anggota tim secara bersama-sama.

Pernyataan tersebut juga didukung oleh Burn (2004), yang menyatakan bahwa efektifitas tim atau tim yang efektif merupakan tim kerja yang anggota-anggotanya saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dan memiliki sikap yang saling mendukung dalam kerjasama tim.

Jenis Teamwork 
Menurut Daft (2000) jenis teamwork terdiri dari 6 (enam) jenis, yaitu:
1. Tim Formal 
Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi formal.

2. Tim Vertikal 
Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal

3. Tim Horizontal 
Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari tingkat hirarki yang hampir sama tapi berasal dari area keahlian yang berbeda.

4. Tim dengan Tugas Khusus
Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk diluar organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas khusus.

5. Tim Mandiri 
Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya diawasi oleh seorang annggota terpilih.

6. Tim Pemecahan Masalah 
Tim pemecahan masalah adalah biasanya terdiri dari 5 hingga 12 karyawan yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.


Sedangkan menurut Hariandja (2006) ada 3 (tiga) tipe tim, yaitu:
1. Problem solving team 
Sebuah tim yang dibentuik untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul dalam upaya memperbaiki produktivitas. Pada dasarnya, kegiatan tim ini adalah mengidentifikasikan berbagai masalah, mendiskusikan bagaimana memecahkan masalah tersebut dan melakukan tindakan untuk memperbaiki. Anggota tim biasanya berasal dari satu departemen yang beranggotakan kurang lebih sepuluh orang yang melakukan pertemuan rutin setiap minggu.

2. Self managed team 
Sebuah tim yang dimaksudkan untuk memperbaiki produktivitas dengan memberikan kewenangan pada kelompok untuk mengatur kerja mereka, misalnya menjadwal kerja, menentukan metode kerja, mengawasi anggota, memberi reward dan hukuman bagi anggota dan merekrut anggota. Keanggotaan ini biasanya berasal dari satu departemen yang melakukan tugas yang sama.

3. Cross functional team 
Sebuah tim yang ditujukan untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus, misalnya pengembangan produk baru atau perencanaan dan perubahan sistem kompensasi. Anggota tim ini berasal dari berbagai departemen yang memiliki keahlian dan orientasi yang berbeda yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

Tahap Perkembangan Teamwork 
Hal yang sangat mendasar dalam mewujudkan keutuhan sebuah tim agar dapat berkinerja dan berdaya guna adalah dengan melakukan perancangan tim yang baik. Pentingnya perancangan tim yang baik diuraikan Griffin (2004) dengan membagi ke dalam 4 (empat) tahap perkembangan, yaitu:

  1. Forming (pembentukan), adalah tahapan di mana para anggota setuju untuk bergabung dalam suatu tim. Karena kelompok baru dibentuk maka setiap orang membawa nilai-nilai, pendapat dan cara kerja sendiri-sendiri. Konflik sangat jarang terjadi, setiap orang masih sungkan, malu-malu, bahkan seringkali ada anggota yang merasa gugup. Kelompok cenderung belum dapat memilih pemimpin (kecuali tim yang sudah dipilih ketua kelompoknya terlebih dahulu). 
  2. Storming (merebut hati), adalah tahapan di mana kekacauan mulai timbul di dalam tim. Pemimpin yang telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan anggota kelompok tidak ragu-ragu untuk mengganti pemimpin yang dinilai tidak mampu. Faksi-faksi mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena masalahmasalah pribadi, semua bersikeras dengan pendapat masing-masing. Komunikasi yang terjadi sangat sedikit karena masing-masing orang tidak mau lagi menjadi pendengar. 
  3. Norming (pengaturan norma), adalah tahapan di mana individu-individu dan subgroup yang ada dalam tim mulai merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk menghindari team tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat kerjasama sudah mulai timbul, setiap anggota mulai merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan dan pendapatnya kepada seluruh anggota tim. 
  4. Performing (melaksanakan), adalah tahapan merupakan titik kulminasi di mana team sudah berhasil membangun sistem yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif dan efisien. Pada tahap ini keberhasilan tim akan terlihat dari prestasi yang ditunjukkan. 


Peranan Anggota Tim 
Selanjutnya Williams (2008) membagi ada 5 (lima) hal yang menunjukkan peranan anggota dalam membangun kerja tim yang efektif, yaitu:

  1. Para anggota mengerti dengan baik tujuan tim dan hanya dapat dicapai dengan baik pula dengan dukungan bersama, dan oleh karena itu mempunyai rasa saling ketergantungan, rasa saling memiliki tim dalam melaksanakan tugas. 
  2. Para anggota menyumbang keberhasilan tim dengan menerapkan bakat dan pengetahuannya untuk sasaran tim, dapat bekerja dengan secara terbuka, dapat mengekspresikan gagasan, opini dan ketidaksepakatan, peranan dan pertanyaannya disambut dengan baik. 
  3. Para anggota berusaha mengerti sudut pandang satu sama lain, didorong untuk mengembangkan keterampilannya dan menerapkan pada pekerjaan, untuk itu mendapat dukungan dari tim. 
  4. Para anggota mengakui bahwa konflik adalah hal yang normal, atau hal yang biasa, dan berusaha memecahkan konflik tersebut dengan cepat dan konstruktif (bersifat memperbaiki). 
  5. Para anggota berpartisipasi dalam keputusan tim, tetapi mengerti bahwa pemimpin mereka harus membuat peraturan akhir setiap kali tim tidak berhasil membuat suatu keputusan, dan peraturan akhir itu bukan merupakan persesuaian. 


Dimensi Tim yang Efektif 
Menurut Johnson dan Johnson (dalam Smither, Houston, dan Mclntire, 1996), ada 9 dimensi dalam model efektifitas tim yang dapat digunakan untuk mengevaluasi anggota tim dan mengidentifikasikan kekuatan serta kelemahan yang ada di dalam tim, yaitu:

  1. Pemahaman, relevansi, dan komitmen pada tujuan Setiap anggota tim harus memahami tujuan tim secara jelas dan memiliki kemauan untuk mewujudkan tujuan-tujuan tim karena tujuan tim adalah merupakan hasil dari tujuan bersama dimana tujuan tim pada akhirnya akan mendorong terwujudnya kerjasama dalam tim sehingga kerjasama dalam tim mampu untuk meningkatkan prestasi, produktivitas, dan menciptakan hubungan kerja yang positif diantara sesama anggotanya. 
  2. Komunikasi mengenai ide dan perasaan Komunikasi di antara anggota tim harus melibatkan penyampaian dan penerimaan informasi tentang ide-ide dan perasaan. Dalam tim yang tidak efektif, komunikasi sering satu arah dan memfokuskan secara eksklusif hanya pada ide saja. Dengan mengabaikan atau menekan perasaan, maka tim berisiko kehilangan informasi yang berharga dan dapat melemahkan kohesivitas tim. 
  3. Kepemimpinan yang berpartisipasi Kepemimpinan harus berpartisipasi dan mendistribusikan peran kepemimpinannya kepada semua anggota tim. 
  4. Fleksibel dalam menggunakan prosedur pembuatan keputusan Prosedur pengambilan keputusan harus sesuai dengan kebutuhan tim dan sifat keputusannya. Keterbatasan waktu, keterampilan anggota dan implikasi dari semua keputusan tim harus dinilai secara hati-hati. Sebagai contoh, ketika keputusan-keputusan penting dibuat maka akan membutuhkan dukungan dari anggota tim untuk mengimplementasikan dan melakukan strateginya dengan efektif. 
  5. Manajemen konflik yang konstruktif Tim yang tidak efektif sering mencoba untuk mengabaikan atau menekan konflik, sedangkan tim yang efektif dapat menggunakan konflik dengan cara yang konstruktif. Ketika dikelola dengan baik, konflik dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang baik pula yakni memecahkan masalah dengan lebih kreatif, dan jumlah partisipasi anggota tim yang lebih tinggi. 
  6. Kekuasaan berdasarkan keahlian, kemampuan, dan informasi Anggota tim harus mampu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain untuk mengkoordinasikan kegiatan tim. Kekuasaan dan saling mempengaruhi ini harus terwujudkan secara merata dalam tim. Apabila kekuasaan dan kegiatan saling mempengaruhi ini hanya dipusatkan pada beberapa orang anggota tim saja maka kemungkinan efektifitas tim, komunikasi dan kohesivitas tim akan menjadi berkurang. 
  7. Kohesi tim Dalam tim yang kohesif, setiap anggota merasa saling menyukai antara satu sama lainnya dan merasa puas dengan keanggotaan tim mereka. Meskipun kohesi tidak mengarah kepada efektifitas namun ia memiliki peranan yang penting dalam mewujudkan tim yang efektif yaitu ketika ia dikombinasikan dengan dimensi lain dari efektifitas tim maka sebuah tim yang memiliki kohesivitas yang tinggi cenderung meningkatkan produktivitas. 
  8. Strategi pemecahan masalah Tim harus mampu mengenali masalah dan menghasilkan solusi secara tepat. Setelah solusinya diimplementasikan, tim harus mengevaluasi keefektifan dari solusi tersebut. Ketika sebuah tim mampu untuk mengenali masalah-masalah yang sering muncul dan menyelesaikannya dengan memberikan solusi yang tepat maka sebuah tim yang efektif juga akan mampu untuk mengidentifikasikan kemungkinan-kemungkinan masalah-masalah yang akan muncul dikemudian hari serta mampu memberikan solusi yang inovatif. 
  9. Efektivitas interpersonal Anggota tim harus mampu untuk berinteraksi dengan anggota tim lainnya secara efektif sehingga membuat efektifitas interpersonal anggota tim menjadi meningkat. Efektifitas interpersonal dapat diukur dengan menggabungkan konsekuensi tindakan anggota kelompok dengan tujuan anggota tim. Kecocokan antara tujuan anggota tim dan konsekuensi dari peningkatan perilaku mereka, maka membuat interpersonal efektifitas anggota tim juga juga menjadi meningkat. 


Manfaat dan Fungsi Tim Kerja 
Richard Y. Chang & Mark J. Curtin (1998) menyatakan manfaat tim bagi individu dan tim bagi organisasi, yaitu:
a. Manfaat tim bagi individu 

  1. Pekerjaan lebih bervariasi 
  2. Lebih banyak kebebasan untuk membuat dan menindaklanjuti keputusan yang benar 
  3. Meningkatkan kesempatan untuk mempelajari keahlian baru 


b. Manfaat tim bagi organisasi 

  1. Meningkatkan komitmen terhadap keputusan yang diambil 
  2. Meningkatkan produktivitas tim kerja 
  3. Lebih fleksibel dalam operasional kerja 
  4. Meningkatkan rasa tanggungjawab  

Komunikasi


Istilah komunikasi dalam bhs inggris disebut communication, yang datang dari kata communication atau communis yang mempunyai makna sama atau sama yang mempunyai arti pengertian berbarengan. Dalam Kamus Besar Bhs Indonesia, pengertian komunikasi yaitu pengiriman serta penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih supaya pesan yang dimaksud bisa dipahami.

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli

James A. F. Stoner, yaitu sistem di mana seorang berupaya memberi pengertian lewat cara perpindahan pesan.

Prof. Drs. H. A. W. Widjaya, menyampaikan kalau pengertian komunikasi yaitu jalinan kontak antar serta pada manusia baik individu ataupun grup.

William F. Glueck menerangkan kalau komunikasi bisa dibagi menjadi dua bentuk. yakni seperti berikut….


  • Interpersonal Communications : Interpersonal communications (komunikasi antarpribadi yaitu sistem pertukaran info dan perpindahan pengertian pada dua orang atau lebih didalam satu grup kecil manusia.
  • Organization Communications : Organization communications yaitu sistem di mana pembicara dengan cara systematis memberi info serta memindahkan pengertian pada orang yang banyak dalam organisasi serta pada pribadi-pribadi serta bebrapa instansi diluar yang ada hubungan.
William J. Seller menyebutkan kalau Pengertian Komunikasi yaitu sistem di mana lambang verbal serta nonverbal dikirimkan, di terima serta di beri makna.

Raymond Ross menyebutkan kalau Pengertian Komunikasi yaitu proses menyortir, memilih serta pengiriman beberapa lambang sedemikian rupa supaya membantu pendengar membangkitkan respons/makna dari pemikiran yang sama dengan yang ditujukan oleh komunikator.

Carl I. Hovland menyebutkan kalau Pengertian Komunikasi yaitu satu sistem yang sangat mungkin seseorang menyampaikan rangsangan (umumnya dengan memakai simbol verbal) untuk merubah tingkah laku orang lain.

Onong Uchjana Effendy menyebutkan kalau Pengertian Komunikasi yaitu sistem penyampaian pesan oleh seseorang pada orang lain untuk memberi tahu, memiliki pendapat, merubah sikap atau tingkah laku baik secara langsung maupun tak langsung.

Colin Cherry menyebutkan kalau Pengertian Komunikasi yaitu sistem di mana pihak-pihak saling memakai info untuk meraih tujuan bersama serta komunikasi adalah kaitan hubungan yang diakibatkan oleh penerus rangsangan serta pembangkitan balasannya.

Forsdale menyebutkan kalau Pengertian Komunikasi yaitu satu sistem di mana suatu system dibuat, dipelihara, serta dirubah dengan maksud kalau beberapa tanda yang diantar serta di terima dilakukan sesuai dengan peraturan.

Everett M. Rogers menyebutkan kalau Pengertian Komunikasi yaitu sistem suatu gagasan diarahkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk merubah perilaku mereka.


Ruben serta Steward menyebutkan kalau Pengertian Komunikasi tentang manusia adalah sistem yang melibatkan individu-individu dalam satu hubungan, grup, organisasi serta orang-orang yang merespon serta membuat pesan untuk menyesuaikan dengan lingkungan keduanya.

Fungsi Komunikasi

  • Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
  • Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
  • Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
  • Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan alternatif (Robbins, 2002 : 310-311).
Tujuan Komunikasi

  • Agar yang di sampaikan komunikator bisa dipahami oleh komunikan. Supaya bisa dipahami oleh komunikan maka komunikator butuh menerangkan pesan utama dengan sejelas-jelasnya serta sedetail mungkin.
  • Supaya bisa mengerti orang lain. Dengan lakukan komunikasi, tiap-tiap individu bisa mengerti individu yang lain dengan kemampuan mendengar apa yang dibicarakan orang lain.
  • Supaya pendapat kita di terima orang lain. Komunikasi serta pendekatan persuasif adalah langkah supaya ide kita di terima oleh orang lain.
  • Menggerakkan orang lain untuk lakukan suatu hal. Komunikasi serta pendekatan persuasif kita dapat bangun kesamaan presepsi dengan orang lalu menggerakkannya sesuai keinginan kita.
Proses dan Syarat Komunikasi

Sebagai suatu proses, komunikasi mempunyai persamaan dengan bagaimana seseorangmengekspresikan perasaan, hal-hal yang berlawanan (kontradiktif), yang sama (selaras, serasi),serta meliputi proses menulis, mendengarkan, dan mempertukarkan informasi.Menurut Bovee dan Thill, proses komunikasi terdiri atas enam tahap, yaitu:
  1. Pengirim mempunyai suatu idea tau gagasan
  2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan 
  3. Pengirim menyampaikan pesan
  4. Penerima menerima pesan 
  5. Penerima menafsirkan pesan 
  6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim
  7. Dalam berkomunikasi dibutuhkan syarat dalam pemakaiannya. Syarat komunikasi yaitu seperti berikut..

Source (sumber) : Source yaitu basic dalam penyampaian pesan dalam rencana menguatkan pesan tersebut. Sumber komunikasi yaitu orang, instansi, buku dan sebagainya.

Komunikator : komunikator yaitu pelaku penyampain pesan yang berbentuk individu yang tengah bicara atau penulis, bisa pula berbentuk grup orang, organisasi komunikasi seperti tv, radio, film, surat berita, dsb.

Pesan : pesan yaitu keseluruhnya yang di sampaikan oleh komunikator. Pesan memiliki topik paling utama sebagai pengarah dalam usaha merubah sikap serta perilaku orang lain.

Saluran (channel) : Saluran yaitu komunikator yang dipakai dalam mengemukakan pesan. Saluran komunikasi berbentuk saluran resmi (resmi) serta saluran informal (tak resmi). Saluran resmi yaitu saluran yang ikuti garis wewenang dari satu organisasi, seperti komunikasi pada pimpinan serta bawahannya, sedang saluran informal yaitu saluran yang berbentuk desas-desus, berita burung serta berita angin.

Komunikan : komunikan yaitu penerima pesan dalam komunikasi yang berbentuk individu, grup serta massa

Effect (hasil) : effek yaitu hasil akhir dari satu komunikasi dengan bentuk terjadinya pergantian sikap serta tingkah laku komunikan. Pergantian itu dapat sesuai sama apa yang diinginkan atau tidak cocok dengan hasrat komunikator.

Tingkatan Komunikasi

Komunikasi massa bisa disimpulkan sebagai jenis komunikasi yang diperuntukkan pada ruang lingkup yang semakin besar dari beberapa jenis komunikasi terlebih dulu yang dikerjakan lewat satu penghubung yaitu media elektronik ataupun media bikin, hingga pesan yang sama bisa di terima dengan cara sebentar serta serentak.

Komunikasi organisasi bisa disimpulkan sebagai type komunikasi yang dikerjakan mempunyai ruang lingkup semakin besar. Komunikasi berlangsung dalam penerimaan serta pengiriman beragam info organisasi dalam grup resmi ataupun informal dari satu organisasi. Diluar itu, type komunikasi ini banyak dari setiap individunya yang memberi pendapat yang tidak sama, lantaran info yang di sampaikan dari masing-maing individu memiiki arti yang tidak sama.

Komunikasi grup bisa disimpulkan sebagai type komunikasi yang berjalan diantara anggota satu grup, umpamanya dalam satu organisasi dengan jumlah anggotanya sedikit. Type komunikasi ini dikerjakan lebih dari dua orang namun mempunyai ruang lingkup yang kecil, di mana setiap individu memiliki pandangan dari tiap-tiap info yang berikan.

Komunikasi antarpribadi bisa disimpulkan sebagai type komunikasi yang dikerjakan seorang dengan orang lain yang berbentuk personal. Type komunikasi ini terjadi dengan cara bertatapan muka oleh dua orang tetapi kadang-kadang tak berlangsung secara tatap muka. Diluar itu, type komunikasi seperti ini lebih efisien lantaran kita bisa berhubungan satu sama lain serta sama-sama mengemukakan sebuah pesan.

Komunikasi intrapribadi yakni type komunikasi yang berlangsung pada diri seorang berbentuk sistem dalam pemrosesan info lewat system syaraf serta panca indera manusia. Type komunikasi ini terjadi pada satu orang saja, umpamanya seolah olah kita tengah berkomunikasi dengan sendiri atau mengkhayal.

Senin, 26 September 2016

Profesi dalam Sitem Informasi & Teknologi Informasi


Saat ini banyak sekali profesi di bidang TI. Perkembangan dunia TI telah melahirkan bidang baru yang tidak terlepas dari tujuan utamanya yaitu untuk semakin memudahkan manusia dalam melakukan segala aktifitas. Berikut ini adalah beberapa profesi dan pekerjaan pada bidang TI:

  • Programmer
  • Enterpreneur IT
  • Sistem Analist
  • Designer
  • Informating System Auditor
  • Web Developer
  • Adminitrasi ddatabase
  • IS Project Manager
  • Konsultan IT
  • Web Designer
  • Application Developer
  • Database Analyst
  • E-Business Analyst

Perkembangan Hardware & Software


A. Perkembangan Hardware

Perkembangan hardware komputer semakin cepat dari yang perangkat besar menjadi ke perangkat yang dapat di genggam tangan.

Berikut ini adalah generasi-generasi komputer yang akan saya sampaikan yang saya kutip dari banyak sumber:

1. Generasi Pertama (1946-1959)
Komputer generasi pertama dibuat masih sangat sederhana, sehingga komputer generasi pertama belum dapat memproses masalah-masalah yang besar. Komputer dalam prosesnya serta pembuatnya masih menggunakan komponen yang besar yang bisa bertabung-tabung.
Ciri-ciri komputer generasi pertama:
  •  Ukuran sangat besar.
  •  Proses yang masih lambat.
  •  Cepat panas.
  •  Membutuhkan listrik dan biaya yang besar.
  •  Menggunakan tabung hampa udara


2. Generasi Kedua (1959-1965)
Komputer generasi kedua ini masih sama persis dengan komputer generasi pertama, namun sudah mulai banyak perombakan besar salah satunya adalah penghematan listrik pada alat-alat besar tersebut.
Ciri-ciri komputer generasi kedua:
  •  Ukuran fisiknya mengecil dari generasi pertama
  •  Kecepatan prosesnya lebih cepat.
  •  Tidak cepat panas.
  •  Listrik yang tidak terlalu besar
  •  Memori yang digunakan lebih besar (pada masanya)


3. Generasi Ketiga (1965-1970)
Tampilan pada komputer generasi ketiga sudah mulai mengecil dan sudah menggabungkan komponen ke dalam satu tempat. Komputer generasi ketiga ini penyimpanan memorinya sudah diletakkan di luar atau eksternal, penggunaan listriknyapun lebih hemat dibandingkan komputer generasi kedua.
Ciri-ciri komputer generasi ketiga
  • Bentuknya mengecil dan lebih sederhana
  • Memori yang digunakan lebih besar, dapat menyimpan sampai ratusan ribu karakter.
  • Telah menggunakan penyimpanan eksternal yang bersifat random access
  • Multi processing dan multi programming.
  • Ukuran layar mengecil dari generasi kedua.
  • Lebih simpel untuk di pakai.


4. Generasi Keempat (1970-1995)
Komputer generasi keempat merupakan pengembangan dari komputer generasi ketiga. Komputer ini dibuat dengan menggabungkan beberapa IC yang dipadatkan, yang dalam komputer generasi ketiga belum dapat digabungkan.
Ciri-ciri komputer generasi keempat:
  • Telah menggunakan LSI (Large Scale Integration), yaitu penggabungan beribu-ribu IC yang dipadatkan dalam 1 buah chip.
  • LSI dikembangkan menjadi VLSI (Very Large Scale Integration) yang dapat memuat 150.000 transistor yang dipadatkan.
  • Chip yang digunakan telah berbentuk segi empat yang membuat rangkaian-rangkaian terpadu. 



B. Perkembangan software 

Dalam software plant ini banyak terdapat pengembangan/pembaruan seoftware yang dirasa perlu,
sehingga dapat mempengaruhi perkembangannya hingga saat ini, bahkan untuk masa mendatang. Beberapa poin yang mempengaruhi untuk dilakukannya pembaruan antara lain :

  • Aplikasi sistem informasi yang dirilis beberapa dekade yang lalu yang telah mengalami banyak perubahan dan mungkin sekarang tidak dapat dilakukan pembaruan, bahkan modifikasi yang paling sederhana sekalipun sudah akan menyebabkan perangkat lunak tersebut gagal beroperasi.
  • Aplikasi pengembangan yang dipakai untuk memproduksi perancangan data telah kritis dan karena cara pemeliharaan serta usia yang sudah tua, membuat tidak ada orang yang mengetahui struktur internalnya
  • Embedded system yang aneh serta kadang – kadang mempunyai kelakuan yang tidak dapat dijelaskan, tetapi tidak dapat dibawa keluar untuk diperbaiki dikarenakan tidak ada lagi yang dapat menggantikan posisinya.

Berikut adalah perkembangan software dari masa ke masa:

1. Era Pioner

Disini Istilah software engineering digunakan pertama kali pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Saat itu, masih terdapat debat tajam mengenai aspek engineering dari pengembangan perangkat lunak. Bentuk perangkat lunak pada awalnya adalah sambungan-­sambungan kabel ke antar bagian dalam Komputer. Cara lain dalam mengakses komputer adalah menggunakan punched card yaitu kartu yang di lubangi. Penggunaan komputer saat itu masih dilakukan secara langsung, sebuah program untuk sebuah mesin untuk tujuan tertentu. Pada era ini, perangkat lunak merupakan satu kesatuan dengan perangkat kerasnya. Penggunaan komputer dilakukan secara langsung dan hasil yang selesai di kerjakan komputer berupa print out. Proses yang di lakukan di dalam komputer berupa baris instruksi yang secara berurutan di proses.

Bentuk perangkat lunak pada awalnya berupa sambungan kabel ke antar bagian dalam komputer. Antara lain :

  • Prosses batch
  • Distribusi terbatas
  • Pembuatan khusus
  • Era Stabil 



2. Era Stabil

Perusahaan perangkat lunak bermunculan, dan sebuah perangkat lunak dapat Menjalankan beberapa fungsi. Baris­-baris perintah perangkat lunak yang di jalankan oleh komputer bukan lagi satu­-satu, tapi sudah seperti banyak proses yang di lakukan atau multi tasking. Sebuah perangkat lunak mampu menyelesaikan banyak pengguna secara real time. Pada era ini mulai di kenal sistem basis data, yang memisahkan antara program (pemroses) dengan data (yang di proses). Komputer sudah banyak digunakan dan hanya terjangkau oleh kalangan industri dan perusahan yang membawa pengaruh terhadap perkembangan perangkat lunak. Multitasking dan multiuser sudah banyak dikenal juga sistem basis data. Pada era itu antara lain :

  • Multitasking dan multiuser
  • Realtime ( bekerja dengan cepat )
  • Program database



3. Era Mikro
Kemudian pada era makro, sejalan dengan semakin luasnya PC dan jaringan komputer di era ini, perangkat lunak juga berkembang untuk memenuhi kebutuhan perorangan. Perangkat lunak dapat di bedakan menjadi perangkat lunak sistem yang bertugas menangani internal dan perangkat lunak aplikasi yang digunakan secara langsung oleh penggunannya untuk keperluan tertentu. Otomatisasi yang ada di dalam perangkat lunak mengarah ke suatu jenis kecerdasan buatan.

Perangkat lunak pada era ini sudah berkembang untuk memenuhi kebutuhan individu. Dan harganyapun sudah terjangkau oleh individu. Perangkat lunak dapat dibedakan menjadi perangkat lunak sistem yang bertugas menangani internal dan perangkat lunak aplikasi yang digunakan secara langsung oleh penggunanya untuk keperluan tertentu. Perangkat lunak pada era ini mengalami perkembangan proses berikut :

  • Sistem mulai tersebar kebeberapa kalangan masyarakat.
  • Software mengalami kecerdasan yang mempermudah penggunanya.
  • Harga setiap software yang relatif terjangkau oleh individu.
  • Era Modern


4. Era Modern

Saat ini perangkat lunak sudah terdapat di mana-­mana, tidak hanya pada sebuah superkomputer dengan 25 prosesornya, sebuah komputer genggampun telah di lengkapi dengan perangkat lunak yang dapat di sinkronkan dengan PC. Tidak hanya komputer, bahkan peralatan seperti telepon, TV, hingga ke mesin cuci, AC dan microwave, telah di tanamkan perangkat lunak untuk mengatur operasi peralatan itu. Dan yang hebatnya lagi adalah setiap peralatan itu akan mengarah pada suatu saat kelak akan dapat saling terhubung. Pembuatan sebuah perangkat lunak bukan lagi pekerjaan segelentir orang, tetapi telah menjadi pekerjaan banyak orang, dengan beberapa tahapan proses yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam perancangannya. Tingkat kecerdasan yang di tunjukkan oleh perangkat lunak pun semakin meningkat, selain permasalahan teknis, perangkat lunak sekarang mulai bisa mengenal suara dan gambar.

Era modern merupakan era bangkitnya software dengan interface yang lebih familiar dengan penggunanya dan sudah tersebar ke semua peralatan yang sering digunakan pada masyarakat. Tingkat kecerdasan yang ditunjukan oleh perangkat lunakpun semakin meningkat. Selain masalah teknik, perangkat lunak sekarang mulai bisa mengenal suara, gambar, dan video. Kecerdasan perangkat lunak pada era ini membuat proses perkembanngannya semakin luas menjadi :
Media perantara untuk jaringan PC
Media perantara atau penghubung antara seperangkat elektronik yang berbeda.
Graphical user interface ( GUI ) yang semakin mempermudah user dalam penggunaan.
Media pembantu dalam menyelesaikan tugas pekerjaan penggunanya.

Sejarah Perkembangan SI & TI


Manusia mulai mempertukarkan informasi sejak dahulu kala, sekitar 3000 tahun sebelum masehi atau jik dihitung sudah lebih dari 5000 tahun yang lalu. Cara mempertukarkan informasi itu adalah dengan menuliskannya pada batu, kayu, papirus atau tanah liat. Awal sejarah perkembangan sistem informasi dimulai dari sini. Tanpa langkah yang dilakukan oleh manusia kuno ini, tidak akan ada perangkat teknologi canggih seperti komputer dan telepon seluler. Ada empat tahapan yang dilalui dalam perkembangan komunikasi dan informasi,diantaranya dapat kami jabarkan dibawah ini.

sejarah perkembangan sistem informasi

Periode pertama: Pra Mekanik
Pada periode ini, komunikasi menggunakan simbol untuk menyampaikan informasi. Pada tahun 3000-2000 sebelum masehi, manusia menggunakan gambar juga untuk menyampaikan pesan. Contohnya adalah bangsa Fenisia yang mendiami Timur Tengah (saat ini Lebanon) menciptakan model yang sama. Bangsa Yunani Kuno mengadaptasi simbol milik bangsa Fenisia dengan menambahkan huruf vokal yang membuatnya mudah digunakan. Bangsa Romawi Kuno kemudian memakainya juga, yang mana saat ini menjadi alfabet yang kita kenal dan gunakan saat ini. Pembuatan buku dari papirus yang dilekatkan dimulai pada tahun 600 sebelum masehi. Pada awalnya hanya pemuka agama dan pemimpin yang memiliki koleksi buku. Setelah itu ada bangsa Mesir Kuno yang menciptakan sistem angka, sehingga juga mengarahkan pada penemuan alat bantu hitung yang disebut abakus.

Periode kedua: Mekanik
Masa ini termasuk dalam masa abad pertengahan. Dimana orang sudah menggunakan peralatan untuk menyimpan, mengolah dan merekam informasi. Salah satu penemuan terpenting dalam masa ini adalah mesin cetak Gutenburg dari Jerman. Penyampaian informasi menjadi lebih mudah dikarenakan mesin cetak dapat memproduksi tulisan yang sama dalam jumlah besar. Pada tahun 1600, komputer atau mesin hitung pertama kali diciptakan oleh Blaise Pascal. Komputer ini disebut sebagai Pascaline dan dianggap sebagai titik awal mesin menggantikan otak manusia dalam menghitung data.

Periode ketiga: Elektromekanik
Pada masa ini, penggunaan listrik untuk memberikan energi untuk menjalankan penemuan mesin sesudah Pascaline terus ditemukan. Pada periode ini pula diciptakan telepon dan kode Morse untuk digunakan dalam komunikasi jarak jauh secara langsung. Kemudian diperkenalkan komputer pertama yang digunakan untuk menyimpan program dan data pada awal 1948. Komputer tersebut adalah Dubbed Manchester Mark 1. Komputer ini adalah awal penemuan teknologi selanjutnya yang sekarang menjadi komputer, laptop, tablet dan smartphone.

Periode keempat: Elektronik
Jean Hoerni mengembangkan transistor planar pada tahun 1957. Alat ini dapat mengintegrasikan semua sirkuit yang diciptakan tahun-tahun selanjutnya. Pada tahun 1960, Departemen Pertahanan Amerika Serikat mendirikan ARPANET (Advanced Research Project Agency NETwork) yang mana ini adalah cikal bakal dari Internet yang anda gunakan sekarang ini. Pada saat itu ARPANET hanya digunakan untuk pemerintah, penelitian dan universitas. Peneliti dari MIT yang bernama Licklider memperluas ARPANET ke jaringan komputer di seluruh dunia untuk interaksi sosial. Ini terjadi pada tahun 1962. Pada tahun 1968, Andrew Grove, Gordon Moore dan Robert Noyce telah menciptakan mikrochip pertama kalinya. Mereka lalu menjual rancangan tersebut kepada intel untuk diproduksi secara massal.

Setelah keempat era ini, perkembangan teknologi berlangsung secara cepat. Ditemukannya sistem operasi UNIX, komputer dari Apple, sistem operasi Windows, Linux, era dot com dan masih penemuan terbaru lainnya yang belum bisa kita sebutkan satu persatu. Semoga artikel penjelasan sejarah perkembangan sistem informasi di atas bisa menambah pengetahuan kamu di dunia komputer.

Sumber: http://belajar-komputer-mu.com/sejarah-perkembangan-sistem-informasi/

Selasa, 10 Mei 2016

Manusia dan Harapan


Ilmu Budaya Dasar
MANUSIA DAN HARAPAN







- Disusun Oleh -
Ashabi Muhammad                 (11115086)
Akbar Aris Usman                  (10115413)
Alvin Yulialdi                           (10115589)
Rio Kevin                                    (16115033)







UNIVERSITAS GUNADARMA




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Manusia dan Harapan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.



Daftar Isi

Kata Pendahuluan………………………………………………………………………………………………………………….          ii
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………………………..           iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………..        1
A.      Latar Belakang Masalah……………………………………………………………………… ………………..         1
B.      Pembatasan Masalah…………………………………………………………………………………………….          1
C.      Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………………           1

BAB II MANUSIA DAN HARAPAN…………………………………………………………………………………………       2
A.      Pengertian Harapan………………………………………………………………………………………………..        2
B.      Harapan Sebagai Fenomena Nasional……………………………………………………………………..       2
C.      Kepercayaan………………………………………………………………………………………………….………..       3
D.      Manusia dan Harapan……………………………………………………….………………………………..…..       4
E.       Harapan Terakhir……………………………………………………………………………………..…...………..       5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………..    6
A.      Kesimpulan……………………………………………………………………………………………….……………..      6

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………………….…………..   7



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
            Harapan berasal dari kata harap, yaitu keinginan supaya suatu terjadi atau sesuatu yang belum terwujud.Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berangkat dari usaha.Harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu sesuatu yang lebih baik,untuk meraih sesuatu yang lebih baik juga.Harapan dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan.
B.      Pembatasan Masalah
            Pembatasan masalah meliputi : definisi harapan,harapan sebagai fenomena nasional,kepercayaan,manusia dan harapan,nilai – nilai budaya sebagai tolak ukur dan harapan terakhir.
C.      Rumusan Masalah
            Berdasarkan pembatassan masalah diatas,kami menerangkan beberapa rumusan masalah yang diangkat antara lain :
1.       Pengertian dan makna harapan.
2.       Harapan sebagai fenomena nasional.
3.       Kepercayaan.
4.       Manusia dan harapan.
5.       Harapan terakhir.



BAB II
MANUSIA DAN HARAPAN
A.      Pengertian Harapan
            Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati.Putus harapan berarti putus asa. Harapan artinya keinginan yang belum terwujud. Setiap orang mempunyai harapan. Tanpa harapan manusia tidak ada artinya. Manusia yang tidak mempunyai harapan berarti tidak dapat diharapkan.
            Dalam diri manusia ada dorongan, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Dorongan kodrat itu ialah menangis, tertawa, berpikir, bercinta, berkata, mempunyai keturunan, dsb.
             Kebutuhan hidup adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah pangan, sandang dan papan sedangkan kebutuhan rohani meliputi kebahagiaan, kesejahteraan, kepuasan hiburan, dsb.
            Sehubungan dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow mengategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam, yang merupakan lima harapan manusia ialah:
1.       Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
2.       Harapan untuk mendapatkan keamanan (safety)
3.       Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (beloving and love)
4.       Harapan memperoleh status atau untuk diterima/diakui lingkungan
5.       Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita–cita (self actualization)

B.      Harapan Sebagai Fenomena Nasional
            Harapan dalam satu dan lain hal bisa disebut sebagai fenomena yang universal sifatnya. Artinya harapan adalah sesuatu yang wajar berkembang dalam diri manusia dimanapun juga. Ini berarti setiap manusia, tidak peduli latar belakangnya, mempunyai keinginan untuk terpenuhinya segala harapan yang ada pada dirinya. Dan begitu menggejalanya harapan tersebut sampai-sampai orang yang akan meninggalpun tetap menaruh harapan-harapan tertentu dengan cara meninggalkan pesan-pesan, baik secara lisan atau melalui surat wasiat kepada ahli waris yang ditinggalkan.
            Tentang keinginan dan kebutuhan manusia sudah banyak ahlinya yang mengupasnya. Salah satu pendapat mengatakan bahwa keinginan itu tidak lain merupakan bentuk lain dari kehendak manusia yang begitu kuat. Tegasnya harapan yang sangat mendalam akan menimbulkan apa yang disebut emosi.Itulah mengapa kadang-kadang harapan seseorang sekaligus bisa mempengaruhi emosi yang bersangkutan.
            Dan bukanlah satu hal yang berlebihan kalau dikatakan bahwa kepribadian massa yang berbentuk dalam situasi semacam itu sekaligus didorong oleh nalurinya.Dalam pandangan banyak ahli psikologi,dorongan naluri semacam itu hanyalah salah satu dari dorongan naluri yang bisa berkembang dalam diri setiap manusia.Diluar itu masih banyak lagi dorongan naluri seperti : dorongan untuk mempertahankan hidup,dorongan sex,dorongan untuk mencari makan,dorongan untuk bergaul dengan sesamanya,dorongan untuk berbakti, dorongan untuk meniru,dan ada juga dorongan untuk menikmati keindahan.
            Mengutip pandangan A.F.C.Wallace dalam bukunya culture and personality,Mas Aboe Dhari menegaskan bahwa kebutuhan merupakan salah satu isi pokok dari unsur kepribadian yang merupakan sasaran dari kehendak,harapan,keinginan,dan emosi seseorang.
C.      KEPERCAYAAN
            Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Kepercayaan juga mengikat seseorang, sehingga dengan yakin melakukan hal yang di percayainya tanpa ragu. Ada ucapan yang sering kita dengar :
1.       Ia tidak pecaya pada diri sendiri.
2.       Bagaimanapun juga kita harus percaya kepada pemerintah.
3.       Kita harus percaya akan nasihat-nasihat kiai karena nasihat-nasihat itu diambil dari ajaran kitab suci dan sebagainya.
            Dengan contoh bebagai kalimat diatas jelaslah bahwa dasarkepercayaan adalah kebenaran.
            Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalah orang yang diberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang di terima dari orang lain atas kewibawaanya disebut kepercayaan.
            Dalam beragama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan, artinya diberitahukan langsung oleh Tuhan atau secara tidak langsung kepada manusia. Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima  dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing. Keyakinan itulah yang harus dihormati, hak atas keyakinan pribadi  merupakan dasar dan penghargaan diri dari semua orang seagama dengan dia, disebut toleransi.
            Orang yang tahu sebenarnya menyatakan sesuatu terhadap sesuatu. Oleh karena tahu akan sesuatu terhadap sesuatu maka secara mental akan memunculkan keputusan.Karena putusan merupakan hasil dari tahu akan sesuatu terhadap sesuatu maka haruslah diucapkan atau diakatakan baik melalui lisan maupun tulisan ataupun dengan perantara. Mungkin putusan itu hanya terpendam dalam hati saja. Kalau  putusan itu dikatakan maka pernyataan itu haruslah benar karena sebagai alat komunikasi, putusan ini menunjuk maksud.
            Persesuaian antara putusan dan keyakinan disebut kebenaran etis. Kebenaran etis disebut juga kebenaran subjektif dan kebenaran logis disebut juga kebenaran objektif.
Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkanya :
            Didunia ini ada berbagai kepercayaan,tetapi semua kepercayaan harus berdasar pada kebenaran dan sumber kebenaran berasal dari manusia, sesuai dengan contoh-contoh diatas sehingga dalam hal ini kepercayaan dapat dibedakan atas:
1.       Kepercayaan pada diri sendiri
            Kepercayaan pada diri sendiri perlu ditanamkan pada setiap pribadi manusia karena pada hakikatnya percaya pada diri sendiri adalah percaya pada Tuhan yang maha esa.Percaya pada diri sendiri adalah menganggap diri tidak salah,dirinya mampu mengerjakan apa yang yang diserahkan atau dipercayakan.Contoh :
·         Wibisana,adik Rahwana berkhianat kepada kakaknya dan bergabung dengan musuh kakaknya yaitu Rama karena ia percaya bahwa dirinya benar.Ia memihak kepada kebenaran dan kakaknya dianggap dipihak yang salah.


2.       Kepercayaan kepada orang lain
            Kepercayaan kepada orang lain bisa berupa percaya kepada saudara, guru, orangtua atau siapa saja. Kepercayaan ini sudah tentu karena percaya kepada kata hatinya. Ada sebuah pepatah mengatakan “orang itu dipercaya karena ucapannya”. Misal orang berjanji sesuatu itu dipenuhi, meskipun janji itu tidak didengar orang lain. Contoh :
·         Nyi Ratu kalinyamat bertapa telanjang hanya berkainkan rambut(tapa wudha sinjang rikma),karena menginginkan kematian pangeran jipang,arya penangsang.Ia akan berhenti bertapa,bila penangsang sudah terbunuh.Akhirnya arya penangsang dapat dibunuh oleh suta wijaya(putra angkat sultan Pajang).

3.       Kepercayaan kepada pemerintah
            Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara).
            Pandangan  demokratis yang lain ialah tidak menyamakan rakyat dengan negara, tetapi rakyat menjadi sumber kedaulatan sepenuhnya, pun sumber  kedaulatan dan segala hak. Apa yang menjadi kehendak rakyat adalah hak itulah yang disebut kedaulatan mutlak (republik).
4.       Kepercayaan kepada Tuhan
            Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan ada dengan sendirinya tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan daripadanya manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan, bahwa adanya zat itu merupakan kebenaran mutlak.P erwujudannya terdapat dalam ikrar yang lisan yang dibenarkan dengan hati dan dan dilaksanakan dalam perbuatan.
            Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.Usaha itu antara lain :
               Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah kita.
               Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat (ambek paramartha).
               Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia manusia dengan jalan suka menolong,dermawan dan sebagainya.
               Mengurangi nafsu pengumpulan harta yang berlebihan.
               Menekan perasaan negatif seperti iri,dengki,fitnah dan sebagainya.

D.      MANUSIA DAN HARAPAN
            “Manusia tanpa cita-cita ibarat sudah mati sebelum ajal” artinya orang yang tidak suka atau tidak mempunyai cita-cita atau harapan itu tidak ubahnya seperti orang mati. Jadi harapn itu sifatnya manusiawi, dimiliki oleh siapapun dan dari golongan manapun. Bila ditinjau dari wujudnya  dapat dikatakan tidak terhinngaa, namun bila dilihat dari tujuannya hanya ada satu ialah hidup bahagia di dunia dan akhirat.

            Dalam hubungan dengan pendidikan moral,untuk mewujudkan “harapan” itu sebagai berikut :
1.       Harapan seperti apa yang baik;
2.       Bagaimana caranya mencapai harapan itu;
3.       Bagaimana bila harapan itu tidak tercapai.
            Sebab sering kita saksikan banyak orang tua terlalu mengharapkan kepada anak-anaknya agar menjadi seseorang yang memiliki jabatan atau pangkat yang tinggi. Menurut dugaannya bahwa semua pangkat, jabatan yang tinggi mamapu mamberikan kebahagiaan. Padahal belum tentu demikian. Bila kita ingat dengan kehidupan itu tidak hanya didunia saja,namun di akhirat, maka sudah selayaknya “harapan ” untuk hidup bahagia dikedua tempat itu sudah kita niati.
            Orang yang hanya mengharapkan niatnya hidup kaya cenderung mudah sekali terseret kejalan yang kurangbaik. Tidak jarang lalu menghalalkan cara untuk mendapatkan kekayaan tersebut, tidak perduli itu teman atau lawan yang terpenting harapannya tercapai. Akhirnya bila sudah kaya semata mata semuanya itu hanya untuk memuaskan kehendaknya, memuakan hawa nafsunya. Karena kepuasannya dilandasi dengan hawa nafsu maka selamanya tidak akan puas. Dan akhirnya yang didapat bukanlah suatu kebahagiaan bila harapannya tidak tercapai namun suatu yang selalu meresahkan hatinya karena kehendaknya tidak terpenuhi.
            Tetapi lain halnya dengan orang yang menyadari sepnuhnya bahwa apa yang ada pada dirinya hanyalah titipan Tuhan, yang penggunaannya pun harus sesuai dengan kehendak-Nya. Maka orang itu orang itu tidak akan pernah risau banyak atau sedikit yang didapat maka ia akan mengeluarkannya dengan ikhlas untuk kepentingan yang disenangi oleh Tuhan.
E.       HARAPAN TERAKHIR
            Menurut aristoteles, hidup dan kehidupan ini berasal dari generatio spontanea, artinya kehidupan itu terjadi dengan sendirinya. Ia belum sampai pada pemikiran bahwa segala sesuatu yang ada dibumi dan jagad raya berasal dari Tuhan. Dalam hidup didunia, manusia dihadapkan pada persoalan-persoalan yang beragam. Untuk menghadapi persoalan-persoalan hidup, manusia belajar dari manusia lain, baik informal maupun formal agar kehidupnya dapat lebih sejahtera.
            Manusia meiliki kebutuhan jasmani, diperoleh dengan mencukupi kebutuhan hidup yang bersifat kebendaan, sedangkan kebetuhan rohani dicukupi dengan hal-hal yang sifatnya rohani, khususnya keagamaan.Islam mengajarkan manusia tidak hanya mengejar kebutuhan yang bersifat duniawi saja,tetapi juga bersifat ukhrowi.Dengan demikian orang harus memikirkan soal-soal yang bersifat dunia - akhirat. Semakin tinggi kesadaran kehidupan beragama semakin yakinlah mereka bahwa semua manusia akhirnya akan mati .




BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
            Manusia dan harapan itu ibarat ruh didalam tubuh manusia, tanpa harapan atau cita - cita manusia bagaikan mati sebelum ajal. Artinya semua manusia pasti mempunyai harapan, entah itu diungkapkan atau tidak. Jadi harapan itu sifatnya manusiawi dan ada pada setiap pribadi manusia. Intinya manusia dan harapan adalah satu ,tidak akan terpisah.




Daftar Pustaka

maria_c.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38951/ibd+11.ppt